Saat ini TNI merencanakan memperkuat kendaraan tempurnya dengan 100 Tank Leopard bekas dari Belanda belumlah final. Pihak TNI akan meninjau kembali tentang rencana pengadaan ini.
"Jadi sekarang belum final," kata KSAD Jenderal Pramono Edhie usai mengikuti Rapim TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/1).
Pramono Edhie mengatakan, Belanda hendak menghapuskan salah satu divisi tanknya yang berjumlah 150 unit. Dari situlah 100 Tank Leopard bekas yang akan dibeli Indonesia berasal.
"Jadi penentuan harga itu belum. Tapi karena barangnya sudah ada di gudang, semakin cepat disetujui pembelian juga akan cepat ke Indonesia," jelasnya.
Proses mendatangkan salah satu tank kelas berat itu ke Indonesia masih panjang karena DPR belum menyetujui. Tapi Pramono Edhie meyakinkan Indonesia sangat butuh tank tersebut.
"Kita lihat saja negara-negara Asia Tenggara. Coba berapa negara yang punya tank berat. Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja. Itu mereka tinggal di kawasan yang sama dengan kita. Kebetulan kita di pulau tapi kawasannya sama, daratannya sama, hutannya sama," terangnya.
Pramono Edhie menjelaskan rencana pembelian tank ini bukanlah berasal darinya. Faktanya, menurut Pramono Edhie, pemakailah yang meminta ke dirinya.
"Sekarang sistemnya adalah si pemakai yang meminta ke saya. Dan saya wajib mencari. Jadi saya persilakan untuk melihat tank berat yang ada dan untuk dipelajari," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar