Jumat, 28 Juni 2013

Penetapan Harga Transfer & Perbedaan Pajak

Penetapan Harga Transfer & Perbedaan Pajak

Harga Transfer
Arti Sempit:
adalah harga perpindahan barang atau jasa antara dua pusat laba atau lebih.
Arti Luas:
adalah harga perpindahan barang atau jasa yang dipertukarkan antar unit-unit atau antar
pusat pertanggungnjawaban dalam suatu organisasi.

Tujuan Harga Transfer :
Penetuan harga transfer antar pusat laba sangat penting jika :
1. Transaksi transfer barang atau jasa antar pusat laba cukup signifikan,
2. Biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen penting produk akhir,
3. Profitabilitas merupakan pertimbangan penting di dalam penilaian prestasi divisi.

Sistem Harga Transfer bertujuan :
1. Untuk memberikan informasi relevan pada setiap pusat laba dalam menentukan harga
transfer.
2. Untuk memmotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima, dan kantor
pusat dalam membuat keputusan yang tepat.
3. Untuk menyajikan laporan laba setiap divisi yang secara layak mengukur prestasi
divisi.

Sasaran Penentuan Harga Transfer
Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika dua pusat
laba atau lebih bertanggungjawab bersama atas pengembangan, pembuatan, dan
pemasaran suatu produk sehingga masing-masing harus berbagi pendapatan yang
dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat mencapai beberapa
sasaran sebagai berikut :
Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan penyesuaian yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan.
Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama-maksudnya, sistem harus
dirancang agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan
meningkatkan laba perusahaan.
Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola.

Metode Penentuan Harga Transfer
Istilah “harga transfer” yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan kepada suatu
transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya ada satu pusat laba
yang terlibat didalamnya.
Harga semacam ini biasanya melibatkan suatu elemen laba karena sebuah perusahaan
yang independent tidak akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independent
yang lain sebesar biaya produksi atau lebih rendah dari itu.

Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok
seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
Ketika suatu pusat laba pada sebuah perusahaan membeli produk, dan menjualnya
kepada, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk
adalah :
1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya
dari pemasok luar ? Hal ini memrupakan sourcing decision.
2. Jika diproduksi sendiri, pada tingkat harga berapakah produk tersebut ditransfer
diantara pusat-pusat laba ? Hal ini merupakan transfer price decision.
Idealnya, harga transfer harus mengestimasikan harga normal pasar di luar, dengan
penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika sourcing
decision mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik.


Situasi Ideal
Harga transfer yang berdasarkan harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan, dan
tidak membutuhkan administrasi pusat jika kondisi-kondisi dibawah ini terpenuhi :
Orang-orang kompeten. Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja
jangka panjang dari pusat-pusat tanggung jawab mereka, sama seperti dalam
jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negosiasi dan arbitrase suatu harga
transfer juga harus kompeten.
Atmosfer yang baik. Para manajer harus menjadikan profitabilitas – yang diukur
dari laporan laba rugi – sebagai tujuan yang penting dan suatu pertimbangan yang
signifikan dalam penilaian kinerja mereka. Mereka juga harus dapat menerima
bahwa harga transfer tersebut akurat.
Suatu harga pasar. Harga transfer yang ideal harus berdasarkan harga pasar
normal dan wajar dari produk identik yang ditransfer – maksudnya, harga pasar
yang mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan
kualitas) dengan produk yang diberi harga transfer. Harga transfer tersebut dapat
diturunkan untuk mencerminkan penghematan dari penjualan di dalam
perusahaan.
Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternatif dalam memperoleh sumber
daya haruslah ada, dan para manajer harus diberi wewenang untuk memilih mana
yang paling baik untuk mereka.
Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada,
biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancer dalam melakukan
negosiasi atas “kontrak” diantara unit-unit usaha.

Konsep Awal Perbedaan Pajak
Konsep ini mencakup istilah netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralitas pajak
berarti bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (tatau netral) terhadap keputusan alokasi
sumber daya. Dengan kata lain, keputusan bisnis di dorong oleh fundamental ekonomi,
seperti tingkat imbalan, dan bukan pertimbangan pajak.Ekuitas pajak berarti wajib pajak
yang menghadapi situasi yang mirip serupa semesinya membayar pajak yang sama,
tetapi terdapat ketidak setujuan antar bagaiman menginterpretasikan konsep ini.
Dalam kasus ini, laba yang berasal dari luar negeri harus dikenakan pajak
dengan jumlah yang sama dengan perusahaan lain di negara itu, yaitu berdasarkan tarif
pajak negara asing.

Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional
Suatu perusahaan dapat melakukan bisnis internasional dengan mengekspor
barang dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung.
Ekspor jarang sekali memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena
sulit sekali bagi negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas
eksportir luar negeri.

Macam-Macam Pajak
Pajak Langsung, seperti pajak penghasilan, midah untuk dikenali dan umumnya
diungkapkan pada laporan keuangan perusahaan.
Pajak Tidak Langsung, seperti pajak konsumsi, tidak dapat dikenali dengan jelas
dan tidak terlalu sering diungkapkan. Umumnya pajak tidak langsung
tersembunyi dalam pos “biaya dan beban lain-lain”.
Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakann secara lebih luas untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama
lainnya, dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.
Pajak Pungutan, adalah pajak yang dikenakan pemerintah terhadap deviden,
bunga dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing. Pajak ini
umunya dipungut oleh perusahaan pembayar bunga dari sumbernya, yang
kemudian membayarkan hasil pungutan itu kepada pengumpul pajak di negara
asal.
Pajak Pembatalan nilai, merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa
dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap
tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi
dengan pembelian unit penjual perantara.
Pajak Perbatasan, seperti bea cukai dan bea impor, umumnya ditujukan untuk
menjaga agar barang domestic dapat bersaing dalam harga dengan barang
impor. Dengan demikian, pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya
dilakukan secara pararel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh
produsen domestic barang yang sejenis.
Pajak Transfer, merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini
dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antar pembayar pajak dan dapat
menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis sepeti struktur
akuisisi.
·         System Klasik
Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat
perusahaan dan tingkat pemegang saham.
·         Sistem Terintegrasi
Pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga
mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan
perusahaan.
·         Kredit pajak atau sistem imputasi
Merupakan jenis sistem pajak terintegrasi yang umum. Berdasarkan sistem ini,
pajak dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang
di bayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi
jika deviden dibagikan kepada para pemegang saham.
·         Sistem Pemisahan Tarif
Merupakan jenis sistem pajak terintegrasi yang lain, di mana pajak yang lebih
rendah dikenakan atas laba yang dibagikan (yaitu deviden) dan bukan berdasarkan
laba ditahan. Cara lain untuk mengurangi pengenaan pajak berganda adalah
dengan mengecualikan deviden sebesar persentase tertentu dari pengenaan pajak
pribadi, sebagaimana yang dilakukan Jerman sekarang atau dengan mengenakan
pajak deviden berdasarkan tarif yang lebih rendah dari pada tarif pribadi.

Insentif Pajak Luar Negeri
Negara-negara yang bermaksud untuk mempercepat perkembangan ekonomi
cukup menyadari manfaat bisnis internasional. Banyak negara menawarkan insentif
pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak
yang digunakan untuk biaya aktifa tetap dari proses proses industri baru aau
pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu (pembebas
pajak-tax holiday).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar